Alih Bahasa

Selasa, 07 Desember 2010

Banjir Lahar Ancam Yogyakarta hingga April

(Sumber: http://news.okezone.com/ Selasa, 7 Desember 2010 - 04:39 wib)
Ilustrasi: Kalicode jadi gedhe

YOGYAKARTA - Banjir lahar dingin dipastikan terjadi dalam beberapa waktu ke depan. Hal itu karena wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan sebagian Jawa Tengah sudah memasuki musim hujan dengan intensitas tinggi.     Hujan deras yang terjadi setiap saat akan secara bertahab membawa sekitar 170 juta meter kubik muntahan material vulkanik Merapi yang mengendap di beberapa sungai yang berhulu di gunung tersebut.
                Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Budi Waluyo menjelaskan beberapa kali hujan yang mengguyur wilayah DIY dan sebagian Jateng masuk kategori ekstrem atau hujan yang sangat lebat dengan durasi yang lama.Hujan ekstrem terjadi jika intensitasnya berada di atas 100 milimeter, sedangkan normal antara 50 sampai 100 mm. Curah hujan dengan intensitas tinggi diperkirakan terjadi hingga April depan.
                ”Dengan kondisi hujan lebat, bahaya banjir lahar dingin menjadi ancaman serius bagi masyarakat yang berada di sepanjang bantaran sungai, termasuk di Kali Code Yogyakarta.
Sudah tiga kali ini Kali Code meluap. Ini karena hujan lebat di wilayah atas (utara atau sekitar puncak Merapi),” ungkapnya, Senin (6/12/2010).
                Kemarin, mulai pukul 15.30 WIB, banjir lahar dingin kembali menerjang Kali Code. Luapan lahar menenggelamkan sejumlah perkampungan di sepanjang sungai tersebut. Kondisi terparah terjadi Kampung Jogoyudan, Kelurahan Gowongan, Kecamatan Jetis, yang merupakan daerah terendah di sepanjang bantaran Kali Code. Banjir lahar dingin menggenangi kawasan perumahan yang berada di 4 RT di RW 10 hingga ketinggian sekitar 50 cm sampai 1 meter.
                Banjir lahar dingin dipicu hujan deras yang mengguyur sejak kemarin siang.Sekitar pukul 15.30 WIB, air Kali Code yang membawa material vulkanik mulai memasuki rumah-rumah warga. Ratusan warga yang berasal dari 4 RT di RW 10 Kelurahan Gowongan pun kembali diungsikan.
                ”Air mulai masuk rumah selepas asar. Lalu warga diungsikan ke tempat yang lebih aman,” kata ketua pemuda setempat, Fajar (24).

(Koran SI/Koran SI/ded)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar