Sumber Foto: www.krjogja.com |
YOGYA (KRjogja.com) - Selain Jembatan Jogoyudan, Kecamatan Jetis yang berada di Sungai Code, sekitar 1 km sisi selatannya juga masih terdapat jembatan sejenis, yakni sebuah jembatan yang menghubungkan Kampung Ledok Tukangan, Kecamatan Danurejan di sebelah Timur dan Ledok Macanan, Kecamatan Gondomanandi sebelah barat Sungai Code. Warga sekitar pun juga menginginkan dibongkarnya jembatan tersebut, lantaran dianggap menghambat laju air Kali Code bila sewaktu-waktu terjadi banjir lahar dingin kiriman dari sungai berhulu Merapi.
Budiharto (62), warga RT.03/RW.01, Ledok Macanan, Kecamatan Danurejan menjelaskan, pada banjir lahar dingin pada tanggal 5 November, batu-batu besar seukuran becak tersangkut di sekitar jembatan tersebut. Sementara, pada banjir Senin (29/11) kemarin, meski tidak ada batu, namun banyak pepohonan yang menyangkut di jembatan yang terbuat dari rangka baja tersebut.
"Akibatnya, air meluap ke sisi kanan kiri sungai, terutama yang di Ledok Macanan sini dan mengakibatkan ratusan rumah tergenang. Hingga hari ini saja, rumah saya masih dipenuhi lumpur, dan banyak barang-barang berantakan," terang Budiharto saat ditemui di kawasan Ledok Tukangan, Rabu (1/12).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar