Lereng Merapi masih menyimpan potensi bencana lain, aliran lahar dingin.
Ita Lismawati F. Malau
(Sumber: VIVAnews.com, JUM'AT, 5 NOVEMBER 2010, 16:49 WIB)
VIVAnews - Pasca letusan hebat semalam, Gunung Merapi masih menyimpan potensi bencana lainnya, lahar dingin. Material yang dikeluarkan gunung di perbatasan Yogyakarta-Jawa Tengah ini diduga mencapai 12 juta meter kubik (m3) dan sebagian masih tersimpan di lereng gunung ini.
"Jika hujan lebat terjadi di lereng, lahar dingin akan mengalir ke sejumlah sungai yang berhulu di Merapi," kata Kepala Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta Subandriyo dalam jumpa pers, Jumat 5 November 2010.
Saat ini, hujan memang sedang terjadi namun skalanya kecil sehingga masih aman. Meski demikian, kata dia, evakuasi kini diprioritaskan pada warga yang tinggal di bantaran sungai seperti sungai Gendol, Code, Krasak, dan sebagainya. "300 Meter dari pinggir sungai harus steril," kata dia.
Sejauh ini, BPPTK belum bisa memperkirakan pergerakan magma Merapi karena salah satu alat seismograf rusak. "Namun, magma ini masih dinamis," kata dia. Petugas sudah memasang satu alat di Desa Droggan, sekitar 14 kilometer dari puncak Merapi.
Tim, kata dia, masih terus memantau aktivitas Merapi yang hingga kini berstatus Awas itu. Radius steril sekitar gunung pun belum berubah masih 20 km. Sejauh ini korban tewas akibat letusan Merapi dinihari tadi tercatat sudah 69 orang. Sementara itu, seratus lebih lainnya dilarikan ke Rumah Sakit Sardjito karena luka bakar. (Laporan: Erick Tanjung | Yogyakarta, umi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar