Peristiwa banjir lahar terjadi setelah kawasan ini diguyur hujan.
Ditulis Oleh: Siswanto, Sandy Adam Mahaputra, Ajeng Mustika Triyanti
(Sumber: VIVAnews.com, JUM'AT, 12 NOVEMBER 2010, 22:59 WIB)
Lahar dingin Merapi mengalir di Kali Kuning,
Umbulharjo,
Cangkringan, Sleman (Antara/ Wahyu Putro A)
VIVAnews – Kali Code, Yogyakarta, kembali banjir lahar dingin dari sisa letusan Gunung Merapi, Jumat, 12 November 2010, malam. Peristiwa banjir terjadi setelah kawasan ini diguyur hujan mulai pukul 20.00 WIB sampai 21.00 WIB tadi.
“Banjir lahar terjadi sekitar jam 21.00 WIB. Namun tidak sampai membuat kawasan di pinggir Kali Code tenggelam. Hanya saja ketinggian airnya bertambah lagi menjadi satu meter,” kata Waryanto, warga Gondolayu Kidul, Jogoyudan RT 08/RW 32, Yogyakarta, kepadaVIVAnews.
Banjir lahar dingin, menurut dia, juga membuat endapan di Kali Code bertambah banyak. Oleh karena itu, setelah banjir lahan dingin tidak terjadi lagi, Waryanto berharap pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta segera mengeruk Kali Code.
Banjir lahar dingin, menurut dia, juga membuat endapan di Kali Code bertambah banyak. Oleh karena itu, setelah banjir lahan dingin tidak terjadi lagi, Waryanto berharap pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta segera mengeruk Kali Code.
Sebab, dia khawatir, kalau besok terjadi hujan deras, permukiman yang berlokasi di sekitar Kali Code tenggelam. “Endapan lumpurnya makin bertambah kalau tidak dikeruk. Sekarang saja sudah dangkal dan kami sudah mengantisipasi dengan tanggul darurat. Namun, itu hanya bersifat sementara, kami khawatir jebol,” ujarnya.
Sungai yang berhulu ke Kali Boyong itu dipenuhi lahar dingin, sehingga warga harus membangun dam di tepinya agar perkampungan mereka tidak terkena limpasan. (art)
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar