(Sumber: http://www.krjogja.com/Kamis, 11 November 2010 12:05:00)
Foto: ilustrasi-krjogja.com
YOGYA (KRjogja.com) - Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada menentang upaya Pemerintah Kota Yogyakarta mengeruk kali code untuk mengantispasi banjir lahar dingin akibat erupsi Gunung Merapi.
"Saya semalam mendapat surat dari fakultas teknik UGM, yang menyalahkan upaya pengerukan. Saya kurang paham alasannya, itu sangat teknis. Padahal dari BNPB dan Balai Serayu Opak sudah menyarankan untuk dikeruk. Karena itu, saya minta para pakar saling berdiskusi, menentukan mana yang terbaik," ujar Walikota Yogya Herry Zudianto, Kamis (11/11).
Walikota mengaku pengerukan terus dilakukan di beberapa titik kali code untuk mengantisipasi banjir lahar. Selain itu, terus membagikan karung dan sekop bagi warga. Dan, semua usaha terus dilakukan meskipun tidak mampu melawan isi merapi yang mencapai 120 juta meter kubik.
"Pembagian karung dan sekop untuk warga juga terus dilakukan, agar warga dapat terus melakukan pengerukan, dan pembuatan talud. Nanti kalau sudah aman, kan pasir itu bisa dimanfaatkan masyarakat untuk dijual," imbuhnya. (Den)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar