Alih Bahasa

Sabtu, 13 November 2010

Pengerukan Pasir di Kali Code Aman

(Sumber: Kompas.com, Sabtu, 13 November 2010 | 11:54 WIB)


SUMBER FOTO: KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO
Mesin Backhoe dikerahkan untuk mengeruk endapan lahar dingin di Kali Code di Kelurahan Wirogunan, Mergangsan, Yogyakarta, Rabu (10/11/2010). Pengerukan dilakukan untuk menghindari meluapnya kali tersebut ke permukiman warga jika kembali terjadi banjir lahar.



        YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh backhoe dikerahkan untuk mengeruk pasir yang mendangkalkan Kali Code, Yogyakarta akibat adanya lahar dingin dari Gunung Merapi.
          "Peralatan backhoe ini akan disiagakan untuk membantu pengerukan Kali Code selama sepuluh hari," kata Komandan Kodim 0734 Yogyakarta, Letkol Arudji Anwar di Yogyakarta, Sabtu (13/11/2010).
          Menurut dia, pendangkalan Sungai Code tersebut harus diantisipasi dengan cara pengerukan agar saat terjadi banjir lahar dingin kiriman dari Kali Boyong yang menjadi hulu Kali Code, sungai di Kota Yogyakarta tersebut mampu menampung limpahan material tersebut dan tidak meluap ke permukiman warga yang berada di bantaran sungai.
          Selain dibantu oleh tujuh backhoe, pengerukan Kali Code tersebut juga dibantu 600 personel TNI, polisi, pengusaha dan juga masyarakat di sekitar sungai tersebut.
          "Pasir yang telah dikeruk tersebut akan diangkat ke samping sungai dan digunakan untuk meninggikan tanggul," kata Arudji Anwar yang menyebut pengerukan sungai tersebut bukan hanya menjadi tugas dari Pemerintah Kota Yogyakarta.
          Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta Suyana mengatakan, upaya pengerukan pasir di sungai tersebut cukup aman dan masyarakat yang bergotong-royong melakukan pengerukan tidak perlu mencemaskan adanya gas-gas pencemar yang berbahaya.
           "Kami sudah melakukan pengecekan terhadap kadar oksigen air sungai, dan hasilnya cukup bagus sehingga masih normal untuk kehidupan ikan atau makhluk hidup lainnya," katanya.     
          Ikan-ikan di Kali Code yang mati setelah ada aliran lahar dingin yang pertama kalinya tersebut, lanjut Suyana, kemungkinan disebabkan aliran lahar pertama tersebut masih banyak mengandung belerang.
          "Tapi sekarang sudah cukup aman. Pasir dari Merapi memang mengandung berbagai unsur yang bersifat radioaktif dalam kadar yang sangat kecil, tapi itu memang normal," katanya.
          BLH, lanjut dia, juga tengah meneliti kecenderungan kondisi air sumur warga yang berada di sepanjang Kali Code selama satu pekan, untuk melihat perkembangan tingkat kekeruhan, keasaman, kandungan nitrat, sulfat dan seng.
          "Sudah ada keluhan sumur warga yang keruh, seperti di daerah Jambu, sehingga warga diimbau untuk sementara tidak mengomsumsinya," katanya.
Selain melakukan pengerukan terhadap sungai, BLH juga membantu tiga tangki air untuk pembersihan sejumlah ruas jalan seperti Jalan Cendana, Jalan Kusumanegara, dan Jalan Sultan Agung.

Sumber: antara
Editor: Hertanto Soebijoto 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar