Masyarakat ikut bantu mengeruk lahar dingin Kali Code.
Ita Lismawati F. Malau
(Sumber: http://nasional.vivanews.com/SENIN, 29 NOVEMBER 2010, 06:57 WIB)
Puluhan warga menyaksikan banjir lahar dingin Merapi
di Kali Code (Antara/Wahyu Putro)
VIVAnews - Endapan material lahar dingin dari Gunung Merapi kian menumpuk di sepanjang aliran kali Code. Endapan material lahar dingin berupa pasir dan batu ini memperdangkal dasar kali Code.
Menurut Dinas Pemukiman Prasarana Wilayah Kota Yogyakarta, pengangkatan sedimentasi endapan di Kali Code membutuhkan waktu kurang lebih satu bulan. Seperti dikutip dari laman Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Senin 29 November 2010, hal ini disebabkan keterbatasan alat berat yang beroperasi.
Sebenarnya, Pemerintah Kota Yogyakarta tidak sendirian dalam melaksanakan pengangkatan sedimentasi material lahar dingin Merapi ini. Banyak juga warga masyarakat secara manual ikut membantu membersihkan Kali Code.
Meski orientasi pengangkatan material oleh masyarakat ini bermacam-macam. Ada yang mengangkat karena memang khawatir daerah sekitar bantaran sungai terkena meluapnya kali akibat dampak banjir lahar dingin ataupun ingin mengambil keuntungan dengan mengangkat meterial vulkanik ini untuk dijual kembali.
Wahyono, salah seorang penambang pasir mengatakan, satu bak truk pasir erupsi Merapi dapat dijual dengan harga Rp50-60 ribu. “Lumayan mas buat nambah-nambah penghasilan,” ujar Wahyono.
• VIVAnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar